Kembang Terakhir

pixabay.com

Cinta datang tanpa tanda
Pergi juga tak bertanda


"Mira... tunggu!" teriakku terkejut melihat Mira berbalik cepat meninggalkanku.
Masih sempat aku lihat air mata meloncat dari sepasang matanya yang biasanya indah. Sepasang bahunya juga bergetar menahan tangis.

Mira terus berlari meninggalkan aku tanpa menoleh lagi.

"Heeehg... brakk!"dengusku kesal sambil membanting pintu mobil, kemudian melesat membawa perasaan marah di hatiku.
Hahh... Ini entah keberapa kalinya, aku dan Mira bertengkar.

Mira selalu saja pergi tanpa memberikan penjelasan apapun.
Dan yang dilakukannya semakin tidak menyelesaikan masalah.
Hubungan percintaan dengan Mira sepertinya tidak bisa diselamatkan lagi.

*

"Jag... lihat ini... !" suara Bayu mengusik lamunanku. Bayu tiba-tiba muncul sambil menyodorkan Smartphone miliknya.

"Ahhh... Bay... konyol kamu... Menganggu saja!" sahutku merasa terganggu sambil menepis smartphone yang terulur ke arahku.

"Eee.. Jag... Lihat dulu... Aku nggak bercanda!" suara Bayu tetap memaksa sambil mengangsurkan kembali smartphone miliknya.

Dengan kesal aku terpaksa melihat smartphonenya...

Untuk beberapa detik kemudian... Rasa panas menjalari kepalaku dan kemarahanku tersulut sudah...

Entah dari mana asalnya, Bayu memperoleh video yang membuat hatinya terbakar cemburu.

Perasaan itu membuatku secara reflek mengangkat smartphone itu dan....

"Eee... jangan.... Ini kan smartphoneku!" cegah Bayu sambil merebut smartphone miliknya yang ingin aku banting.

"Emosi boleh... Marah boleh... Tapi lihat-lihat dong," lanjut Bayu sambil menyelamatkan smartphonenya dengan cara mengantunginya...

"Bay.... kamu dapat vidio ini dari mana?" sentakku sambil menyambar leher jaket Bayu.

Bayu terkejut melihat apa yang aku lakukan.

"Woles man.... Woles... Aku mendapat vidio ini dari nomor yang tidak aku kenal. Aku pun terkejut melihat itu... Dan... secepatnya aku memberitahumu," terang Bayu dengan cepat, sebelum hal yang lebih buruk terjadi.

"Ah... Maaf, Bay !" sahutku lemas meminta maaf atas kemarahanku yang salah tempat.

*

Vidio itulah yang semakin membuat hubungan cintaku dengan Mira semakin memanas dengan pertengkaran yang datang susul menyusul.

Siapa orangnya yang tidak akan emosi?
Siapa orangnya yang tidak akan kalap?

Melihat kekasihnya begitu mesra dengan sesorang lelaki muda tampan yang bertindak gentelmen membantu turun dari Lambroghini Hitam mengkilat dengan menggenggam erat jari jemari kekasihnya dan memeluknya memasuki sebuah Butik Honey Moon.


*

Aku berusaha meminta penjelasan dari Mira... Namun Mira selalu menolak untuk bertemu... Mengangkat dan membalas telepon... bahkan melihat dan membalas WA nya..yang membuatku berkesimpulan lelaki itulah yang menjadi " biang " permasalahannya mengapa Mira menjadi tawar seperti itu...

Bahkan yang paling parah... Akses untuk bertemu Mira tidak bisa sama sekali... Smartphonenya mati... Di rumahnya tidak ada... Di kantor... tidak ada juga...
Mira seakan menguap begitu saja dalam kehidupannya.

Orang tua dan saudaranya semua bungkam... Sahabat-sahabatnya semua diam... Tidak ada kabar sedikit pun tentang Mira.
*

Hari-hari selanjutnya membuatku terjebak dalam cemburu dan kemarahan. Mira yang dengan tulus aku cintai, ternyata mengkhianatiku.

Hatiku hancur.
Cinta dan kesetiaanku berkeping-keping.

Kemarahan yang membutakan hatiku.
Kemarahan yang membakar dendam dan menghanguskan hatiku..

Namun semua menjadi terlambat dan menjadikan penyesalan yang tidak termaafkan bagiku!

Saat Nadia sahabat Mira datang mengabarkan bahwa Mira sudah pergi untuk selamanya...

Badanku menggigil, lidahku kelu, kepalaku berdenyut nyeri... menerima... pesan terakhir yang ditulis Mira melalui aplikasi note yang dikirimkan kepada Nadia...


*

Semua yang terjadi selama ini, sebenarnya " skenario " Mira sendiri... Untuk membuatku membencinya... Dengan sengaja melakukan berbagai sikap yang membuatnya marah.... sebagai " puncak" adalah vidio mesra yang sengaja di kirim Mira menggunakan nomor baru kepada Bayu, sahabat mereka juga.

Dari catatan itu, Mira sengaja melakukan itu... Agar aku menjauhinya...
Mira tidak mampu menyampaikan " kebenaran " tentang vonis penyakitnya yang hanya menyisakan waktu sedikit di kehidupannya....

Saat semua akses menghubungi Mira terputus... Sebenarnya... Mira sedang terbaring sekarat... menunggu saat terakhirnya...

Semua bungkam... Semua menyembunyikan kenyataan itu, membuat penyesalanku tidak termaafkan.

 

Quote:



Mira adalah kembang terakhir bagiku.
Karena ke-egoisanku... Kebahagianku menjadi hancur.
Mimpi-mimpi indahku terbang tak kembali.

Hanya menyisakan tanah merah dan taburan bunga di pusaranya.
Kembangku yang luruh berguguran.

Mira bukanlah mantan kekasih...
Mira adalah kekasih yang tidak terganti...
Kepergiannya bagaikan kembang terakhir yang gugur dari dalam hatiku... Membuat cinta milikku pun mati!



Tamat.